Yuk Bagikan di Sosmed Kamu

Setiap tahunnya, diperkirakan 50.000 bayi di Indonesia lahir dengan kelainan jantung bawaan (KJB), sebuah kondisi yang memengaruhi struktur dan fungsi jantung sejak lahir.

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam seminar kesehatan yang diadakan oleh Nu Skin pada 11 Februari 2025, angka kejadian kelainan jantung bawaan mencapai 8 hingga 10 bayi dari setiap 1.000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kelahiran sekitar 2,3% dari total populasi Indonesia yang mencapai 277,5 juta jiwa, diperkirakan ada sekitar 50.000 kasus KJB setiap tahunnya.

Apa Itu Kelainan Jantung Bawaan?

Kelainan jantung bawaan merupakan kondisi di mana struktur jantung atau pembuluh darah utama mengalami gangguan sejak dalam kandungan. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari faktor genetik, infeksi selama kehamilan, paparan zat berbahaya, hingga kondisi kesehatan ibu selama masa kehamilan.

Beberapa jenis kelainan jantung bawaan yang umum ditemukan adalah defek septum atrium dan ventrikel, tetralogi Fallot, serta transposisi arteri besar.

Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Anak

Gejala kelainan jantung bawaan bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Prof. Dr. dr. H. Mulyadi M. Djer, SpA(K), Ketua Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKA FKUI), menjelaskan bahwa beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Warna kulit kebiruan (sianosis)
  • Napas cepat dan sesak napas
  • Cepat lelah saat menyusu atau beraktivitas
  • Sering mengalami batuk dan pilek
  • Berat badan sulit naik
  • Kejang akibat kurangnya oksigen ke otak

Jika tidak ditangani dengan baik, hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, infeksi jantung, serangan biru, hingga kerusakan paru-paru permanen.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Mengalami Kelelahan

Bagaimana Penanganannya?

Menurut dr. Regina Marliau, SpBTKV, konsultan bedah jantung anak Rumah Sakit Jantung Jakarta, penanganan KJB dapat dilakukan melalui beberapa metode. Salah satunya seperti operasi. Berikut beberapa metodenya antara lain:

  1. Operasi bedah jantung – Digunakan untuk memperbaiki kelainan struktural jantung yang serius.
  2. Intervensi non-bedah – Seperti kateterisasi jantung untuk memperbaiki lubang kecil pada jantung.
  3. Terapi obat-obatan – Membantu mengontrol gejala dan meningkatkan fungsi jantung.
  4. Dukungan nutrisi – Anak-anak dengan KJB memerlukan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan pascaoperasi.

Meski pengobatan tersedia, biaya yang tinggi menjadi tantangan bagi banyak keluarga. Oleh karena itu, Southeast Asia’s Children’s Heart Fund (SEACHF) dari Nu Skin Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Jantung Anak Indonesia (YJAI) telah membantu lebih dari 1.070 anak menjalani operasi dan intervensi non-bedah.

Tahun 2025, Nu Skin berkomitmen untuk menyumbangkan Rp 2,2 miliar demi mendukung penanganan anak-anak dengan penyakit bawaan seperti ini.

Kelainan jantung bawaan merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat serta adanya dukungan dari berbagai pihak, anak-anak dengan KJB memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Deteksi dini, perawatan medis yang tepat, serta dukungan dari komunitas dan organisasi sosial dapat membantu mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *