
Memilih skincare saat hamil bisa jadi tantangan tersendiri. Perubahan hormon sering kali memicu masalah kulit seperti jerawat, hiperpigmentasi, dan kulit kering.
Salah satu bahan yang sering dibicarakan adalah niacinamide, atau dikenal sebagai vitamin B3.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), niacinamide umumnya aman digunakan selama kehamilan. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan topikal niacinamide berdampak negatif terhadap janin.
Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk skincare tertentu, terutama jika mengandung kombinasi bahan aktif lainnya.
Niacinamide sebagai Alternatif Retinol
Salah satu keunggulan niacinamide adalah kemampuannya menggantikan retinol, yang tidak disarankan selama kehamilan karena berisiko menyebabkan cacat lahir.
Niacinamide juga sering dikombinasikan dengan vitamin C dan asam hialuronat, dua bahan yang aman untuk ibu hamil. Kombinasi ini membantu mencerahkan, melembapkan, dan menenangkan kulit yang mengalami perubahan selama kehamilan.
Perhatikan Kombinasi dan Konsentrasi Produk
Meskipun niacinamide dianggap aman, ibu hamil tetap perlu berhati-hati terhadap produk kombinasi. Beberapa produk yang mengandung niacinamide juga bisa mengandung bahan lain yang kurang direkomendasikan, seperti arbutin, yang dapat terurai menjadi hydroquinone.
Untuk niacinamide, konsentrasi 2% hingga 5% sudah cukup efektif tanpa menyebabkan iritasi, terutama bagi kulit sensitif selama kehamilan. Jika ragu, selalu konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.
Jadi, apakah niacinamide aman untuk ibu hamil? Jawabannya: aman.
Niacinamide merupakan salah satu bahan skincare yang paling aman digunakan selama kehamilan, asalkan dipakai secara topikal dalam konsentrasi yang wajar. Dibandingkan dengan bahan lain yang memiliki risiko lebih tinggi, niacinamide menawarkan manfaat signifikan dengan risiko minimal.