
Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, disebut-sebut sebagai generasi yang lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh berbagai studi dan penelitian yang menunjukkan bahwa Gen Z lebih sering mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey Health Institute pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 18% Gen Z melaporkan kondisi mentalnya buruk atau sangat buruk. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan generasi milenial (13%), gen X (11%), dan baby boomers (6%).
Studi lain yang dilakukan oleh American Psychological Association pada tahun 2021 juga menunjukkan bahwa 74% Generasi Z merasa stres. 67% mereka merasa kesepian, dan 65% merasa cemas.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan generasi ini lebih rentan terkena masalah mental health. Mulai dari pengaruh sosial media, perubahan iklim dan pandemi COVID-19 menjadi faktor yang mempengaruhi kerentanan tersebut.
Faktor-faktor yang memengaruhi Gen Z mudah kena mental health
Tantangan yang dihadapi
Gen Z tumbuh di era yang penuh dengan tantangan, seperti perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan persaingan global. Tantangan-tantangan ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
Pengaruh media sosial
Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan generasi yang lahir tanun 2012-2000 ini. Namun, media sosial juga dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Salah satu contohnya, seperti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, cyberbullying, dan kecanduan internet.
Perubahan dalam keluarga
Keluarga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental anak. Namun, Generasi Z sering kali menghadapi perubahan dalam keluarga, seperti perceraian orang tua, kematian anggota keluarga, dan konflik keluarga.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Bos Toxic yang Harus Kamu Hindari
Baca Juga: Jangan Mager! Ini 5 Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil
Upaya mengatasi mental health
Untuk mengatasi masalah kesehatan mental Gen Z, diperlukan upaya dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, keluarga, hingga masyarakat.
Pemerintah dapat memberikan dukungan dan program-program yang dapat meningkatkan kesehatan mental Gen Z, seperti meningkatkan akses layanan kesehatan mental, memberikan edukasi tentang kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan mental.
Keluarga dapat memberikan dukungan emosional dan kasih sayang kepada anak-anak mereka, serta mengajarkan anak-anak mereka untuk mengelola stres dan emosi secara sehat.
Masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung, serta tidak menyebarkan stigma terhadap orang-orang dengan gangguan mental. Dengan upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, diharapkan Gen Z dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, baik secara fisik maupun mental.