Yuk Bagikan di Sosmed Kamu

Banyak orang sering kali bingung mengenai apakah lebih baik makan sebelum lari atau lari dulu baru kemudian makan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Pertanyaan tentang waktu makan yang tepat saat berolahraga, khususnya lari, masih menjadi perdebatan. Ada yang lebih suka makan dulu sebelum lari untuk mendapatkan energi, sementara yang lain memilih makan setelah lari untuk memulihkan tubuh.

Lalu, mana yang lebih baik? Jawabannya tergantung pada beberapa factor. Berikut rangkuman dari beberapa sumber yang Hayfit kumpulkan.

Makan Sebelum Lari

Keuntungan

Sumber Energi

Makan sebelum lari memberikan tubuh energi yang diperlukan untuk beraktivitas. Karbohidrat yang dikonsumsi sebelum berlari dapat diubah menjadi glukosa yang digunakan sebagai bahan bakar otot selama latihan.

Mencegah Hipoglikemia

Makan sebelum berlari juga dapat mencegah hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah terlalu rendah yang bisa menyebabkan pusing, lemas, dan bahkan pingsan.

Meningkatkan Performa

Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan ringan dengan kandungan karbohidrat dan protein dapat meningkatkan performa saat berlari, terutama untuk lari jarak jauh.

Kekurangan

Ketidaknyamanan Pencernaan

Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan seperti kram perut, mual, atau bahkan diare jika makan terlalu dekat dengan waktu berlari.

Pemilihan Makanan

Makanan yang salah sebelum berlari, seperti makanan berlemak tinggi atau berserat tinggi, bisa menyebabkan masalah pencernaan dan menurunkan performa.

Lari Sebelum Makan

Keuntungan

Pembakaran Lemak

Berlari dalam keadaan perut kosong, terutama di pagi hari, dapat meningkatkan pembakaran lemak. Tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi karena kadar glikogen rendah setelah semalaman berpuasa.

Peningkatan Kinerja Metabolisme

Berlari sebelum makan dapat meningkatkan kinerja metabolisme tubuh, membantu dalam proses pembakaran kalori lebih efisien sepanjang hari.

Mengurangi Risiko Masalah Pencernaan

Berlari dengan perut kosong dapat mengurangi risiko masalah pencernaan yang sering terjadi jika berlari setelah makan.

Kekurangan

Kelelahan dan Penurunan Performa

Tanpa asupan energi yang cukup, tubuh mungkin cepat lelah dan performa saat berlari bisa menurun. Ini terutama berlaku untuk latihan intensitas tinggi atau durasi panjang.

Risiko Hipoglikemia

    Berlari tanpa makan terlebih dahulu dapat meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama jika lari dilakukan dalam durasi yang lama atau intensitas tinggi.

    Baca Juga: Sakit Perut saat Berlari? Ini 5 Penyebabnya

    Baca Juga: 7 Tanda Kelelahan yang Orang jarang Ketahui

    Mana yang Lebih Baik?

    Pemilihan antara mana yang lebih baik sangat tergantung pada tujuan, kebutuhan individu, dan respons tubuh masing-masing. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda memutuskan:

    Tujuan Latihan

    Jika tujuan kamu adalah meningkatkan performa dan energi, makanlah camilan ringan yang mengandung karbohidrat dan protein sekitar 30-60 menit sebelum berlari.

    Jika kamu ingin membakar lemak lebih banyak, cobalah berlari dalam keadaan perut kosong di pagi hari, namun pastikan intensitasnya sedang.

    Jenis Makanan

    Pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak serta serat sebelum berlari. Contohnya adalah pisang, yogurt, atau roti gandum dengan selai kacang.

    Durasi dan Intensitas Lari

    • Untuk lari jarak pendek atau intensitas rendah, berlari tanpa makan terlebih dahulu mungkin tidak menjadi masalah.
    • Untuk lari jarak jauh atau intensitas tinggi, pertimbangkan untuk makan terlebih dahulu agar memiliki cukup energi.

    Baik makan sebelum lari maupun lari sebelum makan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cobalah kedua metode tersebut dan perhatikan bagaimana tubuh kamu merespons. Yang paling penting adalah mendengarkan tubuh. Cobalah menyesuaikan kebiasaan berdasarkan kebutuhan pribadi dan tujuan latihan.

    Share:

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *