Yuk Bagikan di Sosmed Kamu

Minum kopi saat sahur atau berbuka puasa sering kali menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Namun, ada anggapan bahwa minum kopi bisa menyebabkan asam lambung naik, terutama saat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Benarkah demikian? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Faktanya, kopi memang dapat merangsang produksi asam lambung. Kandungan kafein dalam kopi bisa membuat sfingter esofagus bagian bawah menjadi lebih rileks, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.

Apalagi jika diminum dalam keadaan perut kosong, kopi bisa mempercepat peningkatan kadar asam di lambung, yang berpotensi memicu gejala maag atau GERD (gastroesophageal reflux disease).

Namun, efek ini bisa berbeda pada setiap orang. Beberapa orang dengan lambung sensitif lebih rentan mengalami kenaikan asam lambung dibandingkan mereka yang memiliki toleransi lebih baik terhadap kopi.

Tanda-Tanda Asam Lambung Naik Setelah Minum Kopi

Jika kamu sering mengalami gejala berikut setelah minum kopi saat sahur atau berbuka, bisa jadi itu tanda asam lambung naik:

  1. Rasa panas atau terbakar di dada (heartburn)
  2. Rasa pahit atau asam di mulut
  3. Mual dan ingin muntah
  4. Perut kembung dan sering bersendawa
  5. Nyeri di ulu hati
  6. Tenggorokan kering atau iritasi
  7. Batuk kering atau suara serak

Jika mengalami gejala-gejala ini, ada baiknya mengurangi konsumsi kopi atau mencari cara agar tetap bisa menikmati kopi tanpa efek samping yang mengganggu.

Tips Minum Kopi Saat Puasa Tanpa Takut Asam Lambung Naik

Agar tetap bisa menikmati kopi selama bulan puasa tanpa khawatir asam lambung naik, ikuti tips berikut:

1. Jangan Minum Kopi Saat Perut Kosong

Minumlah kopi setelah makan sahur atau setelah berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu. Ini membantu mengurangi efek asam pada lambung.

    2. Pilih Kopi yang Lebih Ramah Lambung

    Beberapa jenis kopi memiliki kadar asam yang lebih rendah dan lebih aman untuk lambung, seperti:

    • Kopi low acid (rendah asam)
    • Cold brew coffee (dikenal lebih rendah asam dibandingkan kopi panas)
    • Kopi dengan susu** (latte atau cappuccino bisa lebih aman dibandingkan kopi hitam murni)

    3. Batasi Konsumsi Kafein

      Terlalu banyak kafein bisa meningkatkan produksi asam lambung. Batasi konsumsi kopi hingga 1-2 cangkir per hari dan hindari minum kopi di malam hari agar tidak mengganggu tidur.

      4. Tambahkan Bahan Penetral Asam

        Beberapa bahan tambahan bisa membantu mengurangi efek asam lambung, seperti:

        • Susu atau oat milk (mengurangi keasaman)
        • Kayu manis (bisa membantu pencernaan)
        • Madu (memiliki efek menenangkan untuk lambung)

        5. Jangan Langsung Tidur Setelah Minum Kopi

          Setelah berbuka puasa, beri jeda sekitar 2-3 jam sebelum tidur agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan saat berbaring.

          6. Dengarkan Respons Tubuhmu

            Jika setelah minum kopi kamu merasakan gejala asam lambung naik, segera kurangi konsumsi atau pertimbangkan alternatif lain seperti teh herbal yang lebih ramah untuk pencernaan.

            Minum kopi saat sahur atau berbuka puasa memang bisa meningkatkan risiko naiknya asam lambung, terutama jika diminum dalam keadaan perut kosong atau berlebihan.

            Baca Juga: Mana Kopi yang Lebih Sehat? Kopi Gula Aren atau Gula Putih?

            Namun, dengan memilih jenis kopi yang lebih ramah lambung, mengatur waktu konsumsi, serta menambahkan bahan yang bisa mengurangi keasaman, kamu tetap bisa menikmati kopi tanpa khawatir gangguan lambung.

            Jadi, apakah kamu tetap akan menikmati secangkir kopi selama bulan puasa? Yuk, pastikan kamu menerapkan tips di atas agar tetap sehat dan nyaman saat berpuasa!

            Share:

            Leave a Reply

            Your email address will not be published. Required fields are marked *