
Sembelit pada lansia akibat penggunaan antibiotik bisa menjadi masalah yang mengganggu. Sembelit adalah masalah umum yang sering dialami oleh lansia, terutama setelah mengonsumsi antibiotik.
Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan. Hal tersebut dapat mengakibatkan sembelit. Menurut penjelasan dari dokter Caesar Givani Sp.PD, sembelit dapat terjadi karena antibiotik yang dikonsumsi tidak hanya membunuh bakteri penyebab infeksi saja, namun membunuh bakteri baik di dalam usus.
“Jika seseorang mengonsumsi antibiotik, apalagi yang dapat membunuh banyak jenis bakteri, maka antibiotik dapat membunuh bakteri penghuni normal usus besar” ungkap dokter Caesar Givani Sp.PD dalam siaran pers yang diterima Hayfit.
Perubahan Metabolisme Sebabkan Sembelit pada Lansia
Meskipun umum dialami oleh semua orang, lansia biasanya biasanya lebih rentan mengalami masalah tersebut karena sistem metabolisme mereka yang lebih lambat dan kemungkinan adanya kondisi kesehatan lain yang bisa memengaruhi sistem pencernaan mereka.
Metabolisme yang lebih lambat membuat lansia lebih mudah terkena masalah pada pencernaannya. Untuk mengantisipasi efek samping ini, dokter Caesar menekankan pentingnya menjaga keseimbangan bakteri dalam usus dengan mengonsumsi probiotik.
Probiotik sendiri merupakan mikroorganisme hidup atau bakteri baik yang, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, memberikan manfaat kesehatan pada tubuh yang mengonsumsinya.
Pada kasus sembelit akibat antibiotik pada lansia, “probiotik dapat memulihkan jumlah bakteri baik di usus yang berkurang akibat penggunaan antibiotik. Ini membantu memperbaiki fungsi pencernaan dan mengatasi gejala sembelit. Selain itu, probiotik juga telah terbukti dapat membantu meningkatkan gerakan usus yang alami, sehingga mempermudah proses buang air besar” imbuhnya.
Pemilihan Probiotik yang Tepat
Dalam mengatasi masalah ini, dokter Caesar menyarankan untuk memilih probiotik dengan strain yang telah terbukti efektif dalam mengatasi gangguan pencernaan yang disebabkan oleh antibiotik, strain probiotik bidifobacterium bifidum menjadi salah satunya.
Menurut keterangannya, strain probiotik ini dapat membantu mengatasi sembelit pada lansia yang sedang mengonsumsi antibiotik karena bisa meningkatkan produksi asam laktat dan mendukung perbaikan keseimbangan mikrobiota usus.
Strain probiotik tersebut dapat dengan mudah Anda dapatkan dari mengonsumsi suplemen probiotik seperti G-NiiB Immunity+ (SIM01).
G-NiiB Immunity+ (SIM01) merupakan suplemen probiotik dan prebiotik yang mengandung tiga jenis probiotik, bifidobacterium bifidum, bifidobacterium adolescentis dan bifidobacterium longum. Ketiganya telah teruji klinis memiliki berbagai manfaat kesehatan, khususnya untuk sistem pencernaan dan imun. Selain itu, suplemen probiotik ini juga aman dikonsumsi oleh anak-anak mulai dari dua tahun hingga lansia. G-NiiB Immunity+ (SIM01) juga bersertifikat halal sehingga terjamin kualitasnya.
Baca Juga: Cara Memilih Jenis Kopi yang Aman Bagi Penderita Gerd
Baca Juga: Tips Menjaga Kualitas Tidur yang Perlu Kamu Ketahui
Agar dapat bekerja dengan optimal, dokter Caesar menyarankan untuk mengonsumsi probiotik dalam jeda waktu yang terpisah dari konsumsi antibiotik. Menurutnya, minimal 2 jam sebelum atau setelah meminum antibiotik. Hal ini bertujuan untuk mencegah antibiotik membunuh bakteri baik yang baru saja dikonsumsi melalui probiotik.
Dokter Caesar juga mengingatkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai penggunaan probiotik atau mengubah regimen pengobatan apa pun. Terutama bagi para lansia yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang dalam pengobatan khusus. Selain itu, penting untuk memantau gejala dan merespon dengan cepat jika terjadi efek samping atau reaksi yang tidak diinginkan setelah mengonsumsi kombinasi antibiotik dan probiotik.