Yuk Bagikan di Sosmed Kamu

Beberapa tahun belakangan, industri kecantikan di Indonesia dipenuhi dengan merk-merk lokal skincare. Banyaknya pilihan produk kecantikan, membuat orang sering bergonta-ganti merk skincare. Perawatan kulit wajah salah satunya sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

Namun, tahukah kamu bahwa sering gonta-ganti produk perawatan wajah dapat berdampak buruk bagi kulit wajah? Berikut ini adalah beberapa risiko sering gonta-ganti skincare bagi kulit wajah.

Risiko Sering Gonta-Ganti produk perawatan kulit wajah

Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin saja kamu alami jika terlalu sering bergonta-ganti merk.

Tidak Bekerja Maksimal

Setiap produk skincare memiliki kandungan dan cara kerja yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari produk tersebut, kamu perlu menggunakan produk tersebut secara rutin selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Jika terlalu sering gonta-ganti, produk sebelumnya belum sempat bekerja secara maksimal dan belum memberikan hasil yang terlihat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal International Journal of Dermatology menemukan bahwa hasil penggunaan produk skincare yang mengandung vitamin C akan terlihat di kulit setelah 12 minggu pemakaian.

Menyebabkan Iritasi Kulit

Kulit wajah setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada orang yang memiliki kulit sensitif, ada pula yang memiliki kulit normal. Bagi yang memiliki kulit sensitif, maka kamu perlu berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit. Produk perawatan wajah yang mengandung bahan-bahan tertentu, seperti alkohol, retinoid, atau asam salisilat, dapat mengiritasi kulit sensitif.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Dermatology menemukan bahwa penggunaan produk perawatan kulit mengandung retinoid dapat menyebabkan iritasi kulit pada 10% dari total peserta penelitian.

Baca Juga:

Sedot Lemak Jadi Cara Instan Buat Kurus. Ini Risikonya

Tips Latihan Low Impact di Rumah

Skincare Meningkatkan Risiko Jerawat

Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang paling umum terjadi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan produk yang tidak cocok dengan kondisi kulit. Jika sering gonta-ganti, maka akan lebih berisiko menimbulkan lebih banyak jerawat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the American Academy of Dermatology menemukan bahwa penggunaan produk kulit yang mengandung bahan-bahan tertentu, seperti benzoil peroksida, dapat meningkatkan risiko jerawat.

Menyebabkan Kerusakan Kulit

Bahan-bahan tertentu dalam produk kecantikan, seperti asam alfa hidroksi (AHA), asam beta hidroksi (BHA), dan retinol, dapat menyebabkan kerusakan kulit jika digunakan secara berlebihan. Kerusakan kulit yang dapat terjadi meliputi iritasi, pengelupasan, dan bahkan hiperpigmentasi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Cosmetic Dermatology menemukan bahwa penggunaan produk kecantikan wajah yang mengandung AHA dapat menyebabkan iritasi kulit pada 20% dari total peserta penelitian.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *